Skip to content

Postpone Alzheimer’s by Brushing Your Teeth

Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif pada otak yang umumnya menyerang orang tua dan dikaitkan dengan perkembangan plak-plak beta amiloid pada otak. Dari penelitian terbaru, diduga bahwa penyakit Alzheimer dipengaruhi oleh pengendapan protein di dalam otak yang menghalangi asupan nutrisi ke sel-sel otak, sehingga sel otak menjadi rusak. Penderita Alzheimer akan mengalami gejala berupa kebingungan, disorientasi, demensia, gangguan bicara, dan kegagalan memori. Bagaimana mungkin penyakit otak ini dapat dicegah dengan menyikat gigi?

Kebiasaan malas menyikat gigi akan menimbulkan plak gigi dengan tahap awal yang disebut gingivitis. Plak ini bermula dari berkembangnya bakteri pada gigi dengan memanfaatkan sisa makanan sebagai nutrisi dan tempat menempel pada gigi. Salah satu bakteri plak gigi, Porphyromonas gingivalis, umum ditemukan DNA dan toksin utamanya pada otak penderita Alzheimer menurut laporan dari penelitian terbaru. Toksin yang disebut gingipain ini selain memicu inflamasi dan rusaknya jaringan gigi, juga mampu merusak sistem saraf.

(Fight Gum Disease, 2017)

Jika terjadi gingivitis (tahap 2) namun terus dibiarkan, plak akan semakin menebal dengan tumpukan berbagai jenis bakteri. Bakteri yang berada pada lapisan luar plak akan mudah lepas, salah satunya P. gingivalis. P. Gingivalis yang lepas dari plak gigi akan berpindah ke bagian tubuh lain, termasuk otak. Di otak, gingipain akan menghancurkan sel saraf dan memicu terbentuknya plak beta amiloid. Di sendi, bakteri ini juga diduga berperan dalam penyakit rheumatoid arthritis. Sementara itu di saluran pernafasan, bakteri ini menyebabkan aspirasi pneumonia. Kemampuan “penyamaran” dan modifikasi sistem kekebalan inang turut mendukung proses perpindahan ini.

P. gingivalis (ilustrasi merah tua) termasuk salah satu bakteri terluar dalam lapisan plak gigi sehingga mudah lepas (Gambar: Somayajula, 2017)

Dengan menyikat gigi yang benar, bakteri tidak mendapat nutrisi dan tidak memperoleh tempat menempel pada gigi. Selain menyikat gigi, beberapa tips berikut dapat dilakukan untuk mencegah gingivitis:

  1. Sikat gigi 2x sehari
  2. Gunakan sikat yang lembut
  3. Ganti sikat gigi setiap 1-3 bulan sekali
  4. Lakukan dental floss
  5. Lakukan pembersihan rutin ke dokter gigi minimal sekali setahun
  6. Batasi asupan gula 
  7. Hindari rokok

Jadi, ayo biasakan merawat kebersihan mulut agar tubuh tetap sehat!

#EuKarya
#Archventurë
#CRISPRchaea
#CorvusArchaea
#ArchaeaSELARAS


Daftar Pustaka

JURNAL

  • Dominy, S. S., Lynch, C., Ermini, F., Benedyk, M., Marczyk, A., Konradi, A., … & Holsinger, L. J. (2019). Porphyromonas gingivalis in Alzheimer’s disease brains: Evidence for disease causation and treatment with small-molecule inhibitors. Science advances, 5(1), eaau3333.
  • Kolenbrander, P. E., Palmer, R. J., Periasamy, S., & Jakubovics, N. S. (2010). Oral multispecies biofilm development and the key role of cell–cell distance. Nature Reviews Microbiology, 8(7), 471–480.doi:10.1038/nrmicro2381 
  • Singhrao, S. K., Harding, A., Poole, S., Kesavalu, L., & Crean, S. (2015). Porphyromonas gingivalis periodontal infection and its putative links with Alzheimer’s disease. Mediators of inflammation, 2015.
  • Somayajula, D. (2017). Characterization of a novel quorum sensing system in Porphyromonas gingivalis. http://hdl.handle.net/1993/32875

WEBSITE