
Sejarah
HIMAMIKRO “Archaea” ITB didirikan pada tanggal 27 Maret 2013. Berdiri atas landasan kesamaan keilmuan yaitu Mikrobiologi.
Pada mulanya, mikrobiologi merupakan bagian dari prodi biologi dibawah naungan FMIPA ITB. Di tahun 2006 prodi biologi resmi memisahkan diri dan membentuk SITH. Pada saat itu, himpunan yang semula bernama HIMABIO “Nymphaea” ITB berganti menjadi HIMASITH “Nymphaea” ITB dengan membawahi mahasiswa mikrobiologi, biologi, dan rekayasa hayati. Hingga akhirnya pada 2013, berdiri himpunan yang membawahi mahasiswa mikrobiologi sendiri yaitu HIMAMIKRO “Archaea” ITB.
Nama Archaea sendiri diusulkan oleh Prof. Dr. Gede Suantika, M.Si., yang bermakna setiap anggota HIMAMIKRO “Archaea” ITB harus memiliki kemampuan adaptasi dan bertahan hidup yang tinggi di bawah banyak cekaman dan kondisi lingkungan yang ekstrim, layaknya Archaebacteria.
Mengenal Ketua

Periode 2013-2014 : Ahmad Muda Salendra
Periode 2014-2015 : Ahmad Triyafi
Periode 2015-2016 : Ahmad Munjin
Periode 2017-2018 : Lazuard Fachry
Periode 2018-2019 : Evan Hakeem Perwira
Periode 2019-2020 : Aulia Gusning Ati
Periode 2020-2021 : Ihsan Fauzan
Periode 2021-2022 : Margareth Famunghui
Periode 2022-2023 : I Gede Santana Wiratmaja
Periode 2023-2024 : Violeta Valencia
Tujuan

Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana Mikrobiologi yang berbudi pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, dan bertanggung jawab

Memberikan dorongan kepada mahasiswa HIMAMIKRO “Archaea” ITB untuk menjadi pemimpin dan penggerak dalam kehidupan bermasyarakat

Ikut serta menyumbangkan karya dan pemikiran dalam bidang mikrobiologi untuk menunjang perkembangan IPTEK

Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar anggota HIMAMIKRO “Archaea” ITB
