Mikroba Ajaib: Solusi Cerdas Atasi Limbah dan Tingkatkan Produksi Ikan di Akuakultur

Direkomendasikan oleh: Ria Lutfiah Muhdy (Archaea’22)

Budidaya perikanan atau akuakultur adalah seni memelihara dan mengembangbiakkan ikan serta organisme air lainnya. Meskipun seringkali kita berpikir hanya tentang ikan, dunia akuakultur jauh lebih luas. Kamu juga bisa menemukan udang yang lincah, kerang yang kaya nutrisi, dan bahkan tumbuhan air yang mempercantik ekosistem. Ini bukan sekadar hobi, tapi juga salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia yang terus meningkat.

Mengapa Akuakultur Itu Penting?

Akuakultur tidak hanya menyediakan sumber protein hewani yang vital, tetapi juga memiliki potensi besar dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Menurut Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (2018), produksi akuakultur sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan global. Namun, seperti dua sisi koin, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, penggunaan pelet dan pelepasan limbah selama proses budidaya dapat menurunkan kualitas air dengan cepat. Fenomena ini sudah dirasakan oleh warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Sungai Cabalu yang dulunya jernih kini berbau dan tak layak konsumsi akibat limbah budidaya ikan lele (Pramono, 2022).

Solusi Inovatif: Probiotik dalam Akuakultur

Namun, jangan khawatir! Ada solusi keren yang bisa mengatasi masalah ini, yaitu penggunaan probiotik. Probiotik adalah mikroba hidup yang memberikan manfaat besar bagi organisme yang dibudidayakan dengan cara meningkatkan keseimbangan mikroba usus mereka. Menurut Fenanza (2021), probiotik tidak hanya membantu meningkatkan kualitas air tetapi juga menambah ketahanan terhadap penyakit.

Salah satu probiotik unggulan dalam akuakultur adalah Bacillus. Mikroba ini mampu membentuk spora dan metabolit yang efektif melawan berbagai macam bakteri patogen pada tambak, sehingga organisme budidaya dapat tumbuh lebih sehat. Bacillus adalah pahlawan tersembunyi yang bekerja keras menghilangkan limbah nitrogen dan organik, menjaga kualitas air tetap prima. Mereka melakukan amonifikasi, nitrifikasi, dan denitrifikasi, mengubah nitrogen berbahaya menjadi bentuk yang aman atau mengembalikannya ke atmosfer. Selain itu, Bacillus juga membantu menguraikan bahan organik menjadi CO2, mengurangi beban limbah, dan mendaur ulang nutrisi.

Gambar 1. Mekanisme yang Digunakan oleh Probiotik Bacillus dalam Memodulasi Kualitas Air (Hlordzi et al., 2020).

Manfaat Ekonomi yang Luar Biasa

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan probiotik dalam budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) di Indonesia dapat meningkatkan berat ikan secara signifikan. Sebelum pemberian probiotik, berat rata-rata ikan nila sekitar 20 gram. Setelah penggunaan probiotik, beratnya meningkat menjadi 40 gram, menunjukkan peningkatan hingga 2 kali lipat. Tidak hanya itu, penggunaan probiotik juga menekan biaya produksi hingga Rp 1.000,- per kilogram pakan, meningkatkan margin keuntungan bagi pembudidaya (Armin et al., 2024).

Mengoptimalkan Produksi dan Keberlanjutan

Dengan penggunaan probiotik seperti Bacillus dalam akuakultur, kita bisa menanggulangi permasalahan lingkungan seperti penurunan kualitas air dan mengoptimalkan produksi perikanan untuk memenuhi kebutuhan pangan global. Langkah ini tidak hanya mendukung keberlanjutan industri akuakultur, tetapi juga memberikan dampak positif secara ekonomi bagi para pembudidaya.

Sehubungan dengan Hari Nelayan, mari kita apresiasi kontribusi dan peran penting para nelayan dalam menjaga sumber daya laut yang berkelanjutan. Selamat Hari Nelayan! Jadikan akuakultur sebagai langkah menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Referensi

Armin, I., Surianti, & Hasrianti. (2024, April 25). PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK BERBEDA PADA PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus ) (Vol. 4). Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan.

Fenanza. (2021, Oktober 5). Peran Kelompok Bakteri Bacillus Spp dalam Pengelolaan Lingkungan Tambak. Retrieved June 19, 2024, from https://www.minapoli.com/info/peran-kelompok-bakteri-bacillus-spp-dalam-pengelolaan-lingkungan-tambak

Hlordzi, V., Kuebutornye, F. K., Abarike, G. A. E. D., Lu, Y., Chi, S., & Anokyewaa, M. A. (2020, Oktober 15). Penggunaan Bacillus spesies dalam pemeliharaan kualitas air dalam budidaya. Elsevier B.V. Retrieved June 19, 2024, from https://pdf.sciencedirectassets.com/311227/1-s2.0-S2352513420X00032/1-s2.0-S2352513420305937/

Pengertian Budidaya Perikanan/Budidaya Perairan/Akuakultur | Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan. (2018, Maret 12). Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng. Retrieved June 20, 2024, from https://dkpp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-budidaya-perikananbudidaya-perairanakuakultur-81

Pramono, A. (2022, September 20). Warga di Bone Keluhkan Sungai Cabalu Tercemar Limbah Ternak Lele Baca artikel detiksulsel, “Warga di Bone Keluhkan Sungai Cabalu Tercemar Limbah Ternak Lele” selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6302948/warga-di-bone-keluhkan-sungai-cabalu-t. https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6302948/warga-di-bone-keluhkan-sungai-cabalu-tercemar-limbah-ternak-leleSkretting. (2024). Peran probiotik berbasis Bacillus dalam Akuakultur. Retrieved June 19, 2024, from https://www.skretting.com/en-in/news-and-stories/role-of-bacillus-based-probiotics-in-aquaculture/

Baca juga artikel lainnya: